Jika anda sedang ingin mengetahui secara lebih terperinci wacana rumus percepatan maka sebaiknya menyimak terlebih dahulu klarifikasi dalam artikel ini. Karena untuk mempelajari percepatan secara detail maka anda terlebih dahulu harus memahami kecepatan.
Dimana kecepatan yaitu sebuah perubahan posisi atau perubahan setiap waktu benda yang bergerak. Dengan demikian kecepatan sangat berafiliasi erat dengan percepatan. Jika sebuah benda mempunyai kecepatan yang semakin tinggi maka benda tersebut juga akan mempunyai percepatan.
Namun jikalau kecepatan sebuah benda mengalami penurunan maka disebut sebagai perlambatan. Untuk hasil perhitungan rumus percepatan biasanya akan menghasilkan nilai positif sedangkan untuk perlambatan hasilnya negatif.
Untuk lebih jelasnya percepatan merupakan perubahan kecepatan tiap waktu. Perlu anda ketahui bahwa percepatan yaitu besar vektor alasannya yaitu mempunyai nilai dan arah. Sehingga untuk menuliskan percepatan biasanya diketik dengan dicetak tebal dengan memakai simbol a.
Selain ikut, percepatan juga sanggup dimaknai sebagai laju perubahan kecepatan sebuah benda dikala bergerak. Apabila kecepatan sebuah benda tetap maka tidak mengalami percepatan atau kecepatannya bernilai konstan. Sebab percepatan hanya sanggup timbul pada kecepatan sebuah benda berubah.
Jika anda akan menghitung rumus percepatan maka satuannya akan dinyatakan dalam meter per sekon kuadrat. Hal ini didasarkan pada waktu yang dibutuhkan sebuah benda untuk mengubah kecepatannya atau menurut gaya yang diberikan untuk benda tersebut.
Rumus Percepatan
Dalam kehidupan sehari-hari sesungguhnya anda begitu bersahabat dengan insiden percepatan contohnya saja gerakan buah kelapa yang jatuh dari pohon ke tanah akan semakin cepat, gerak sepeda di jalan yang menurun dan lain sebagainya.
Dengan demikian rumus percepatan sanggup dinyatakan sebagai berikut :
Keterangan :
a = percepatan (m/s2)
vt = kecepatan final (m/s)
v= kecepatan awal (m/s)
t = waktu (sekon)
Selain rumus percepatan tersebut ada pula rumus lainnya tetapi dipakai untuk menghitung percepatan rata-rata dari dua percepatan.
Dalam hal ini cara menghitung percepatan rata-rata sebuah benda dihitung dalam rentang waktu tertentu menurut kecepatannya baik sebelum maupun setelah rentang waktu tersebut. Dalam menghitung percepatan rata-rata, anda sanggup memakai persamaan dengan sebagai berikut:
a= = vt – v0 / tt – t0
Δv = vt – v0
Δt = tt – t0
Keterangan :
a= percepatan
Δv = perubahan kecepatan
Δt = waktu yang dibutuhkan dalam mengubah kecepatan
vt = kecepatan akhir
v0 = kecepatan awal
t2 = waktu akhir
t1 = waktu awal
Pengertian Perlambatan
Perlambatan sendiri merupakan perubahan kecepatan tiap waktu dengan hasil pehitungan NEGATIF. Negatif artinya gerakan benda semakin MELAMBAT. Mengenai rumus yang dipakai sama saja dengan percepatan, hanya saja nilanya yang negatif.
Contoh perlambatan dalam kehidupan sehari-hari yaitu :
- Gerak benda yang dilempar ke atas maka gerakannya akan semakin melambat.
- Gerakan orang mengayuh sepeda pada jalan menanjak akan semakin pelan.
- Gerak bola atau benda yang di lempar ke rumput maka gerakannya akan semakin pelan.
- Mengendarai sepeda motor kalau ada lampu kemudian lintas maka akan semakin pelan dan berhenti jikalau lampunya merah.
Artikel terkait: Rumus Energi Kinetik Plus Contoh Soalnya!
Contoh Soal Percepatan
Agar lebih terperinci dalam memakai rumus percepatan tersebut, berikut ini akan diberikan pola soal beserta jawabannya yang perlu anda ketahui.
1). Sebuah sepeda melaju dengan kecepatan 2m/s menjadi 6m/s selama 10 detik. Hitunglah percepatan yang dilakukan oleh motor tersebut !
Jawab :
v0 = 2m/s
vt= 6m/s
t = 6 sekon
= 6 – 2/10 = 4/10 = 0,4 m/s2
Jadi percepatan sepeda tersebut setelah 10 detik yaitu 0, 4 m/s2
2). Sebuah kendaraan beroda empat balap melaju dengan kecepatan awal 18,5 m/s kemudian kecepatannya bertambah secara konstan menjadi 46,1 m/s dalam kurun waktu 2,47 sekon. Hitunglah percepatan rata-rata kendaraan beroda empat balap tersebut !
Jawab :
a= = vt – v0 / tt – t0
a = (46,1- 18,5) / 2,47 = 11,17 m/s2
Jadi percepatan rata-rata yang dialami oleh kendaraan beroda empat balap tersebut yaitu 11,17 m/s2.
∆t (s) | a (m/s2) |
0,1 | 28,6 |
0,01 | 28,06 |
0,001 | 28,006 |
****
Itulah klarifikasi mengenai rumus percepatan dan pola soalnya yang ternyata cukup gampang untuk dipahami. Baik percepatan maupun percepatan rata-rata sangat berkaitan dengan kecepatan sebuah benda sehingga anda harus memahami penggunaan kecepatan terlebih dahulu sebelum risikonya sanggup memahami wacana perhitungan percepatan.
Artikel terkait: Kumpulan Contoh Soal Gerak Parabola dan Pembahasannya