Jenis Obat Penurun Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) - Bahaya Mengkonsumsi Obat Penurun Tekanan Darah - Meskipun banyak sekali macam obat antihipertensi terbukti efektif untuk menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi, namun ternyata tidak memberi efek yang positif untuk memperbaiki resistensi insulin yang dialaminya. Meskipun tekanan darah sanggup turun, namun resistensi insulin tetap berlangsung di dalam tubuhnya.
Resistensi insulin merupakan faktor yang sangat berpengaruh pengaruhnya memicu terjadinya hipertensi. Karena itulah kalau konsumsi obat dihentikan, maka tekanan darah akan naik kembali. Konsumsi obat antihipertensi secara terus-menerus bukan tidak menjadikan persoalan.
Konsumsi obat yang mempunyai mekanismemenurunkan tekanan darah mempunyai imbas samping meningkatkan nafsu makan, mengakibatkan kecanduan gula, mendorong obesitas. Dengan kata lain, konsumsi obat penurun tekanan darah tersebut tidak bisa mengatasi penyebab hipertensi kalau hipertensi tersebut terkait dengan sindrom X.
Obat penurun tekanan darah “ kuno” yang bekerja sebagai peluruh kencing (diuretik) juga mempunyai imbas jelek terhadap kadar gula darah. Konsumsi diuretik berdampak negatif terhadap peningkatan kadar gula darah.
Salah satu obat penurun tekanan darah adalah Calcium channel blockers. Obat ini bekerja menghalangi fatwa kalsium yang sanggup mengakibatkan resiko meningkatkan risiko kanker. Obat ini sering diresepkan oleh hebat jantung untuk mengurangi beban jantung. Ketidakberdayaan badan untuk mengubah tiroid aktif merupakan mengambarkan telah terjadinya penurunan fungsi tiroid.
Obat penurun tekanan darah ibarat Teromin ternyata berdampak jelek terhadap kinerja otot jantung. Obat tersebut mengakibatkan detak jantung melemah, individu yang mengonsumsinya cenderung depresi, merasa kelelahan, serta mengalami penurunan libido, melemahnya laju metabolisme alasannya yaitu efek dari zat aktif yang dikandung Teromin.
Beta blocker ibarat Inderal, Atenolol, Metoprolol, Corgard, Lepressol, dan Ternomin mempunyai dampak jelek terhadap penurunan fungsi seksual. Obat penurun tekanan darah lainnya yang mempunyai dampak jelek yang sama yaitu Aldomet, dan Clonidine. Dampak jelek terhadap fungsi seksual.
Begitulah ancaman dibalik obat obat yang sering dikonsumsi para penderita hipertensi, yang bertujuan untuk menurunkan tekanan darah. [ Halaman selanjutnya: Bahaya di Balik Obat Anti Inflamasi ]
Referensi : Dr. Lanny Lingga PhD, pengarang buku Diet anti-X tanpa obat
Resistensi insulin merupakan faktor yang sangat berpengaruh pengaruhnya memicu terjadinya hipertensi. Karena itulah kalau konsumsi obat dihentikan, maka tekanan darah akan naik kembali. Konsumsi obat antihipertensi secara terus-menerus bukan tidak menjadikan persoalan.
Konsumsi obat yang mempunyai mekanismemenurunkan tekanan darah mempunyai imbas samping meningkatkan nafsu makan, mengakibatkan kecanduan gula, mendorong obesitas. Dengan kata lain, konsumsi obat penurun tekanan darah tersebut tidak bisa mengatasi penyebab hipertensi kalau hipertensi tersebut terkait dengan sindrom X.
Obat penurun tekanan darah “ kuno” yang bekerja sebagai peluruh kencing (diuretik) juga mempunyai imbas jelek terhadap kadar gula darah. Konsumsi diuretik berdampak negatif terhadap peningkatan kadar gula darah.
Salah satu obat penurun tekanan darah adalah Calcium channel blockers. Obat ini bekerja menghalangi fatwa kalsium yang sanggup mengakibatkan resiko meningkatkan risiko kanker. Obat ini sering diresepkan oleh hebat jantung untuk mengurangi beban jantung. Ketidakberdayaan badan untuk mengubah tiroid aktif merupakan mengambarkan telah terjadinya penurunan fungsi tiroid.
Obat penurun tekanan darah ibarat Teromin ternyata berdampak jelek terhadap kinerja otot jantung. Obat tersebut mengakibatkan detak jantung melemah, individu yang mengonsumsinya cenderung depresi, merasa kelelahan, serta mengalami penurunan libido, melemahnya laju metabolisme alasannya yaitu efek dari zat aktif yang dikandung Teromin.
Beta blocker ibarat Inderal, Atenolol, Metoprolol, Corgard, Lepressol, dan Ternomin mempunyai dampak jelek terhadap penurunan fungsi seksual. Obat penurun tekanan darah lainnya yang mempunyai dampak jelek yang sama yaitu Aldomet, dan Clonidine. Dampak jelek terhadap fungsi seksual.
Begitulah ancaman dibalik obat obat yang sering dikonsumsi para penderita hipertensi, yang bertujuan untuk menurunkan tekanan darah. [ Halaman selanjutnya: Bahaya di Balik Obat Anti Inflamasi ]
Referensi : Dr. Lanny Lingga PhD, pengarang buku Diet anti-X tanpa obat
Advertisement