Info Terbaru 2022

Pengertian, Ciri, Syarat Dan Pola Kalimat Baku Serta Tidak Baku

Pengertian, Ciri, Syarat Dan Pola Kalimat Baku Serta Tidak Baku
Pengertian, Ciri, Syarat Dan Pola Kalimat Baku Serta Tidak Baku

Contoh Kalimat Baku – Berbicara mengenai kalimat memang banyak sekali jenisnya. Salah satunya kalimat baku maupun tidak baku. Namanya kalimat baku tentu saja kalimat yang sudah sesuai dengan kaidah pembentukan kalimat berdasarkan pada ejaan yang telah di sempurnakan.

Bisa di bilang, kalimat baku ini sudah mempergunakan ejaan, struktur maupun pemilihan kata yang benar dan juga tepat sehingga kalimat yang dibentuk bisa menunjukkan suatu gagasan kepada para pembacanya.

Walaupun sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, namun terkadang kalimat baku belum bisa dikatakan sebagai kalimat yang efektif. Hal ini dikarenakan, tidak semua kalimat baku bisa memberikan sebuah gagasan yang utama. Supaya anda lebih paham mengenai kalimat baku, tentu saja anda juga perlu mengetahui banyak sekali ciri khusus dari kalimat tersebut.

 Berbicara mengenai kalimat memang banyak sekali jenisnya Pengertian, Ciri, Syarat dan Contoh Kalimat Baku serta Tidak Baku
Contoh Kalimat Baku dan Tidak Baku

Pengertian Kalimat Baku dan Kalimat Tidak Baku

Sebelum kita melihat apa saja referensi kalimat baku tersebut, ada baiknya kita mengetahui, apa itu kalimat baku dan tidak baku?

Kalimat baku yaitu kalimat yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia, mencakup kaidah dalam ejaan, struktur kalimat, sampai pemilihan kata. Dalam kalimat baku, niscaya terkandung kata baku. Kalimat tidak baku yaitu kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. Jenis kalimat ini bukanlah kalimat yang jelek sehingga tidak bisa dimengerti oleh pembacanya. Kalimat tidak baku justru mungkin lebih familiar alasannya yaitu lebih sering dipakai dalam percakapan sehari-hari.

Kalimat baku sering dikaitkan dengan kalimat efektif. Kedua kalimat ini mungkin mirip, akan tetapi kalimat efektif belum tentu merupakan kalimat baku. Sedangkan kalimat baku niscaya merupakan kalimat efektif.

Ciri-ciri dari Kalimat Baku

Bisa dikatakan sebagai kalimat baku, jikalau mempunyai banyak sekali karakteristik berikut ini:

  • Mempergunakan tanda baca, ejaan, maupun struktur yang benar. Dengan kata lain sesuai dengan ejaan yang di sempurnakan.
  • Bisa memberikan gagasan utamanya

Syarat dari Kalimat Baku

Supaya anda bisa lebih paham mengenai kalimat baku, tentunya anda harus mengerti juga mengenai syarat-syarat dari kalimat baku ini. Berbagai syarat dari kalimat baku, di antaranya:

  • Telah memakai tanda baca yang tepat

Dalam menciptakan sebuah kalimat, penggunaan tanda baca yang benar itu sangatlah penting. Entah itu tanda baca koma,titik,tanda tanya, maupun tanda petik sekalipun tentunya harus sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

  • Memakai abjad kapital yang benar

Pastinya berdasarkan ejaan yang di sempurnakan, pemakaian abjad kapital dalam suatu kalimat ini menjadi penentuan kalimat itu termasuk kalimat baku ataukah tidak. Sebab jikalau anda salah penulisan abjad kapital tentunya bisa menciptakan sebuah kalimat menjadi tidak baku. Penulisan abjad kapital ini dipergunakan untuk abjad pertama dalam sebuah kalimat, nama daerah maupun nama orang sekalipun.

  • Mempunyai ketatabahasaan sekaligus struktur yang tepat

Namanya kalimat baku tentu saja perlu mempunyai ketepatan pada ketatabahasaannya sekaligus strukturnya. Tentunya maksud dari kedua aspek tersebut yaitu adanya suatu kejelasan mengenai kepingan subyek, predikat, objek sekaligus keterangannya.

Contoh kalimat

Ibu membelikan buku adik( tidak baku)

Ibu membelikan adik buku ( baku)

  • Penghematan kata

Tentunya sebuah kalimat baku juga perlu mempunyai kehematan kata. Jika anda terlalu boros kata dalam menyusun kalimat tentunya kalimat tersebut menjadi kalimat yang tidak baku.

Contoh kalimat

Para Bapak-bapak melaksanakan agresi demo di depan pintu Gedung Perwakilan Rakyat RI

Para Bapak melaksanakan agresi demo di depan pintu Gedung Perwakilan Rakyat RI

  • Bersifat Logis

Syarat dari kalimat baku yang terakhir yaitu logis. Suatu kalimat bisa dikatakan logis jikalau kalimatnya gampang di terima maupun di cerna pembacanya.

Contoh kalimat

  • Buah itu jatuh ke bawah sehabis tertiup angin.   (tidak baku)

Buah itu jatuh sehabis tertiup angin.  (baku)

  • Shandi membeli sepeda motor bewarna putih.  (tidak baku)

Shandi membeli sepeda motor hitam.  (baku)

  • Desi membeli buah salak sekilo dipasar baru.   (tidak baku)

Desi membeli buah salak sekilo di pasar baru.   (baku)

Kesalahan dalam Kalimat Tidak Baku

Selain pemaparan mengenai referensi kalimat baku dan syarat serta cirinya, kita tentu juga harus memahami apa saja penyebab atau kesalahan sehingga menciptakan suatu kalimat menjadi tidak baku. Berikut ini beberapa kesalahan dalam suatu kalimat yang menyebabkannya menjadi tidak baku antara lain:

Kesalahan Kalimat Tidak Baku Kalimat Baku
Ketidaktepatan Penulisan Tanda Baca Ayah bertanya,”Kenapa kamu tidak berguru dengan sungguh-sungguh ? Ayah bertanya,”Kenapa kamu tidak berguru dengan sungguh-sungguh?”
Ketidaktepatan Penulisan Huruf Kapital Andi dan ani yaitu saudara kembar yang sudah usang terpisah. Andi dan Ani yaitu saudara kembar yang sudah usang terpisah.
Ketidaktepatan Struktur dan Tatabahasa Dalam masyarakat Jawa mengenal tradisi mitoni untuk kehamilan. Masyarakat Jawa mengenal tradisi mitoni untuk kehamilan.

Contoh Kalimat Baku vs Kalimat Tidak Baku

Anda masih butuh referensi kalimat baku yang lainnya? Berikut ini JadiJuara paparkan kepada anda referensi kalimat baku yang bisa adik-adik pelajari di rumah:

No. Kalimat Baku Kalimat Tidak Baku
1. Kiriman dari ayah sudah saya terima Saya sudah terima kiriman dari ayah
2. Teman saya, Kevin, cerdik sekali. Teman saya Kevin cerdik sekali.
3. Kalian dipersilahkan masuk sekarang. Kalian semua dipersilahkan masuk sekarang.
4. Paman mempunyai kendaraan beroda empat baru. Mobil paman baru.
5. Kakak mengontrak rumah kecil di desa. Kakak ngontrak rumah kecil di desa.
6. Mereka saling bersalaman. Mereka semua saling bersalam-salaman.
7. Aku melihat bencana itu dengan mataku. Aku melihat bencana itu dengan mata kepalaku sendiri.
8. Ayah naik untuk melihat genteng yang bocor. Ayah naik ke atas untuk melihat genteng yang bocor.
9. Kakak menyukai kendaraan beroda empat hitam. Kakak menyukai kendaraan beroda empat berwarna hitam.
10. Ibu merawat bayi terlantar itu kemudian mendidiknya sampai besar. Ibu merawat bayi terlantar itu kemudian dididik sampai besar.
11. Kakak akan menikah di Masjid An Nur. Kakak akan menikah diMasjid An Nur.
12. Pemenang diminta untuk ke depan. Pemenang diminta untuk maju ke depan.
13. Ayah mengantar ibu pulang dengan menaiki sepeda motor. Ayah mengantar pulang ibu naik motor.
14. Kita akan berlibur ke Bali pekan depan. Kita akan berlibur ke bali pekan depan.
15. Adik membaca novel romantis di kamarnya Adik mbaca novel romantis di kamarnya
16. Lina mundur untuk bersembunyi. Lina mundur ke belakang untuk bersembunyi.
17. Preman berteriak ketika mengejar pencuri di pasar. Preman triak ketika ngejar pencuri dipasar.
18. Harap memarkir kendaraan dengan benar. Harap markir kendaraan dengan benar.
19. Mereka saling dorong dalam keramaian pameran. Mereka saling dorong mendorong dalam keramaian pameran.
20. Bagi pengendara kendaraan bermotor harap memarkir kendaraan di area pinggir. Bagi yang membawa kendaraan bermotor harap dipinggirkan.

Itulah tadi sedikit klarifikasi mengenai pengertian, ciri,syarat serta referensi kalimat baku. Setelah kita mempelajari mulai dari ciri sampai syarat dari kalimat baku tersebut, tentunya anda bisa lebih paham mengenai kalimat baku. Sebuah kalimat bisa dikatakan baku jikalau sudah sesuai dengan kaidah maupun ejaan yang disempurnakan.

Baca juga: 33 Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat

Advertisement

Iklan Sidebar